BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Oleh : Mahfud
Guru SMP YPPI – 2 Surabaya
1. Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga
Secara umum bahan kimia dalam rumah tangga dibagi menjadi 4, yaitu : a.Pembersih Bahan pembersih meliputi : sabun, deterjen, sampo, dan pasta gigi (odol). Sabun terbuat dari natrium / kalium hidroksidadengan suatu lemak, baik lemak nabati (tumbuhan) maupun lemak hewani (hewan) ditambah pewarna, pewangi, krim, vitamin, dan pelembab.Proses pembuatan sabun ini disebut saponifikasi.Deterjenterbuat dari benzene alkil sulfonat ditambah natrium sulfat, natrium hidroksida, senyawa fosfat,CMC (Carboxy Methyl Cellulose), parfum dan enzim.Sampo juga mengandung bahan deterjen (benzene alkil sulfonat) ditambah ekstrak buah, vitamin, telur,madu, urang aring, jeruk nipis dan seledri.Pasta Gigi (Odol) terbuat dari kalsium karbonat dicampur gliserindan ditambah pemanis, pewarna,penyegar nafas dan penghambat pertumbuhan kuman gigi (desinfektan).
b.Pemutih Bahan pemutih dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pemutih pakaian, pemutih kulit dan pemutih gigi.Bahan aktif pemutih pakaian adalah natrium hipoklorit (cair) dan kalsium hipoklorit (padat).Sedang bahan aktif pemutih kulit adalah hidrokuinon,kojic acid, dan azelaic acid.Ketiga zat tersebut menghambat terbentuknya pigmen kulit melanin.Untuk bahan aktif gigi adalah hydrogen peroksida(H2O2) dan karbamida peroksida.
c.Pewangi (Parfum) Bahan pewangi (parfum) dibedakan menjadi 2, yaitu alami dan sintetis. Bahan pewangi alami berasal dari bagian tumbuhan, misalnya akar, kulit, kayu, bungadan sebagainya.Bahan-bahan tersebut diperoleh dengan cara didestilasi(disuling). Sementara itu, bahan pewangi sintetis (buatan) berasal dari reaksi esterifikasi, yaitu reaksi antara alkohol dengan asam karboksilatyang menghasilkan senyawa ester yang beraroma sedap. Misalnya, oktil asetat beraroma khas buah jeruk, etil butirat beraroma khas buah nanas, amil asetat beraroma khas buah pisang dan amil valerat (metal butirat) beraroma khas buah apel.
d. Pestisida
Pestisida adalah zat kimia pembasmi hama. Pestisida ini ada yang alami dan ada pula yang sintetis (buatan). Bahan aktif pestisida alami, misalnya Piretrinberasal dari bunga krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium), sitronelalberasal dari tanaman sereh (Cymbopogon nardus).Sementara itu, bahan aktif pestisida sintetis (buatan) adalah Permethrin dan tetramethrin.Berdasarkan peruntukannya, pestisida sintetis dibagi menjadi 8 macam, yaitu : 1.Insektisidaadalah zat kimia pembasmi serangga, 2.Larvasida adalah zat kimia pembasmi ulat,3. Nematisida adalah zat kimia pembasmi cacing perusak akar, 4.Rodentisida adalah zat kimia pembasmi tikus, 5.Bakterisida adalah zat kimia pembasmi bakteri, 6.Virusida adalah zat kimia pembasmi virus, 7.Fungisida adalah zat kimia pembasmi jamur dan 8.Herbisidaadalah zat kimia pembasmi gulma.
2. Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan agar makanan lebih tahan lama, lebih menarik, lebih manis, lebih lezat.Berdasarkan fungsinya, zat aditif dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
a. Pengawet
Bahan pengawet berdasarkan asalnya ada 2 macam, yaitu alami dan sintetis (buatan). Contoh bahan pengawet alami misalnya, garam, gula, diasap, digoreng, dibakar, direbus, dijemur, dibakar, diberi es (didinginkan).Sementara itu, contoh bahan pengawet sintetis (buatan), misalnya asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, asam tartrat, asam nitrat, asam fosfat. Ada 2 bahan pengawet sintetis yang sering digunakan untuk makanan, padahal 2 pengawet ini dilarang pemerintah, yaitu formalin yang digunakan untuk bahan pengawet mayat dan boraks yang digunakan untuk bahan pemutih keramik.
b. Pewarna
Bahan pewarna berdasarkan asalnya juga ada 2 macam, yaitu alami dan sintetis.Contoh bahan pewarna kuning alami : kunyit, wortel dan jeruk sedang contoh bahan pewarna kuning sintetis, misalnya : tartrazine, kuiolin dan ada pewarna kuning sintetis yang dilarang pemerintah, yaitu methanyl yellow sebab pewarna ini biasanya digunakan untuk tekstil (pakaian).Kalau digunakan untuk makanan akan menyebabkan penyakit kanker (karsinogen).Bahan pewarna merah alami : daun jati, batang secang, wortel, tomat, cabai.Sedang bahan pewarna merah sintetis, misalnya : eritrosin, karmiosin, allura dan ada pewarna merah sintetis yang dilarang pemerintah, yaitu rhodamin B sebab pewarna ini juga digunakan untuk tekstil dan kalau digunakan untuk makanan juga dapat menyebabkan penyakit kanker (karsinogen).Bahan pewarna biru alami : anggur, ketela rambat gunung Kawi.Sedang bahan pewarna biru sintetis : indigotine. Bahan pewarna coklat alami : caramel dan bahan pewarna sintetis : coklat HT. Bahan pewarna hijau alami : daun suji (pandan) dan bahan pewarna hijau sintetis : fast green. Bahan pewarna oranye alami : wortel dan bahan pewarna oranye sintetis : sunset yellow.
c. Pemanis
Bahan pemanis berdasarkan asalnya juga ada 2 macam, yaitualami dan sintetis.Contoh pemanis alami : gula, madu, sari buah. Sedang pemanis sintetis, misalnya sakharin, aspartam, siklamat, sorbitol, dan dulsin.
d. Penyedap Rasa
Bahan penyedap rasa berdasarkan asalnya juga dibagi 2 macam, yaitu : alami dan sintetis.Contoh penyedap rasa alami, misalnya cabei, cengkeh, pala, laos, merica, bawang, daun salam, daun jeruk purut, jeruk nipis, daun pandan. Sementara itu, contoh penyedap rasa sintetis : vetsin atau lazim disebut MSG (Mono Sodium Glutamat) dengan berbagai merk, misalnya sasa, ajinomoto, miwon, masako, royco dan sebagainya.
e. Anti Oksidan
Anti Oksidan adalah zat dapat mencegah terjadinya reaksi oksidasi pada suatu makanan atau minuman.Tujuan pemberian anti oksidan ini adalah agar makanan tidak mengeras, berbau tengik, dan berubah warna.Contoh vitamin C (buah-buahan), vitamin E(biji-bijian), asam sitrat (buah jeruk), polifenol (teh) danpropil galat (teh).
f. Pengemulsi
Pengemulsi adalah zat yang memudahkan dalam pembuatan emulsi dan dapat menstabilkannya.Contoh pengemulsi, misalnya: lesitin, polifosfat, kuning telur, dan pegemulsi non makanan, misalnya sabun.
g. Pengembang
Pengembang adalah zat yang digunakan untuk mengembangkan suatu makanan.Contoh bahan pengembang, misalnya :Ragi / years / permipan (Saccharomyces cerevisae), dan natrium bikarbonat.
h. Pengeras
Pengeras adalah zat yang digunakan untuk mengeraskan makanan agar tidak mudah lembek (meleleh).Contoh bahan pengeras, misalnya kalsium karbonat dan aluminium sulfat.
i. Anti Kempal
Anti kempal adalah zat yang ditambahkan dalam makanan agar tidak mengempal.Contoh bahan anti kempal, misalnya Silika dioksida (garam meja, merica bubuk, cabei bubuk).
j. Anti Busa
Anti busa adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan agar tidak mudak berbusa. Contoh bahan anti busa, misalnya : Siloksana (jus nanas).
3. Zat Adiktif dan Psikotropika
Zat adiktif adalah zat yang dapat mengakibatkan adiksi (ketergantungan) bagi yang mengkonsumsinya.Berdasarkan efeknya zat adiktif dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
Stimulan, depresan, dan halusinogen. Stimulanadalah zat yang dapat menstimulir saraf sehingga mempercepat proses di dalam tubuh.Contoh : kafein, nikotin, kokain dan amfetamin (sabu-sabu).Depresanadalah zat yang menyebabkan proses di dalam tubuh melambat. Contoh : alkoholdan barbiturate (obat penenang).Halusinogen adalah zat yang dapat menyebabkan halusinasi (berkhayal). Contoh : Ganja atau Mariyuana.Sementara itu, berdasarkan macamnya zat adiktif dibagi menjadi 9 macam, yaitu :
a. Alkohol
Kemunduran kesadaran dan daya ingat , mengganggu koordinasi gerak, tubuh lemah
b. Merokok (Nikotin)
Hipertensi (tekanan darah tinggi), meningkatkan denyut jantung dan gangguan pernafasan.
c. Morfin / Opium
Berasal dari tanaman Papaver somniverum,kejang-kejang,denyut jantung meningkat, mengganggu sistem saraf.
d. Ganja / Mariyuana
Berasal dari tanaman Canabis sativa, dampaknya susah tidur, halusinasi, dan pengendalian turun.
e. Heroin
Merupakan turunan dari morfin, dampaknya dapat euphoria (gembira berlebihan), mengantuk dan halusinasi (berkhayal)
f. Kodein
Merupakan turunan dari morfin, dapat dijadikan obat batuk, euphoria, mengurangi rasa nyeri, sulit bernafas
g. Ekstasi
Termasuk kategori stimulan, dampaknya denyut nadi tidak beraturan, hipertensi (tekanan darah tinggi),berat badan menurun
h. Shabu-shabu
Termasuk kategori stimulan, dampaknya denyut jantung cepat, mudah panik, hipertensi, mudah terjadi pendarahan di otak
i. Kokain
Berasal dari tanaman Coca sp., dapat digunakan sebagai anestesi (obat bius), hipertensi, hiperaktif, demam dan muntah-muntah.
SOAL-SOAL BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
1. Secara umum bahan kimia dalam rumah tangga ada 4 macam. Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bahan kimia tersebut !
2. Berdasarkan macamnya, bahan pemutih ada 3 macam. Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan apa yang digunakan untuk membuat bahan pemutih tersebut !
3. Berdasarkan asal-usulnya, bahan pewangi (parfum) ada 2 macam, yaitu alami dan sintetis.Tuliskan bahan-bahan untuk membuat pewangi (parfum) baik secara alami maupun secara sintetis !
4. Berilah 3 contoh pewangi (parfum) sintetis beserta aroma khas masing-masing !
5. Pestisida adalah zat kimia pembasmi hama.Pestisida ini ada 2 macam, yaitu alami dan sintetis. Tuliskan bahan-bahan untuk membuat pestisida baik secara alami maupun sintetis !
6. Sebutkan 8 macam pestisida sintetis dan sebutkan pula penggunaannya untuk membasmi apa ?
7. Apa yang dimaksud dengan zat Aditif dan apa tujuan makanan diberi zat aditif ?
8. Berdasarkan fungsinya zat aditif ada 4 macam, sebutkan dan berilah satu contohnya baik yang alami maupun yang sintetis !
9. Zat adiktif dan psikotropika berdasarkan efeknya ada 3 macam, sebutkan dan berilah satu contohnya masing-masing !
10. Sementara itu, berdasarkan macamnya zat adiktif dibagi menjadi 9 macam, sebutkan dan jelaskan dampaknya bagi yang mengkonsumsinya !
BAHAN KIMIA DI RUMAH
1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
a. Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.
SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.
.
b. Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)
2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik, dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)
c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.
2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.
3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.
c. Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
d. Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan abu.
2. BAHAN PEMUTIH
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.
3. BAHAN PEWANGI
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
4. INSECTISIDA
Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion), semprot, dan elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;
Ø Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
Ø Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
Ø Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
Ø Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.
Ø dan masih banyak lagi.
obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan aktif organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat Tentu kedua bahan itu sangat beracun.
EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA
1. Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Cara Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.
2. Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.
3. Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbonatau dikenal dengan nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan.
4. Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide.Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat berbahaya.
Cara Pencegahannya
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara berlebihan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
4) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu
No comments:
Post a Comment